SEPI, MENYENDIRI, MATI


Ini gulana membara
menerka-menerka sebuah tanda
tapi tidak dengan nyatanya

SEPI
SENDIRI

Ketakutan mana yang tak dirisaukan makhluk atas nama "sendiri"
belum lagi embel-embel "zoon politicon" yang mengiringi
keterbatasan yang menghantui
dan hal-hal lainnya yang membuat hidup bak setengah mati

SEPI
memang ditakuti
namun ia, membunuh misteri
menguak erosi yang terkikis didalam hati

MENYENDIRI
sebuah peristiwa yang diinginkan demi mendambakan situasi "sendiri'
seperti menengadahkan dagu, merentangkan kedua tangan dipelesir pantai
melepaskan diri dari jeratan duniawi
kembali pada si Empunya hati
bisa jadi akan terjadi komunikasi
dan saat itulah manusia tahu, bahwa Tuhan hidup didalam diri




Tuhan sudah mati. Tuhan tetap mati. Dan kita telah membunuhnya. Bagaimanakah kita, pembunuh dari semua pembunuh, menghibur diri kita sendiri? Yang paling suci dan paling perkasa dari semua yang pernah dimiliki dunia telah berdarah hingga mati di ujung pisau kita sendiri. Siapakah yang akan menyapukan darahnya dari kita? Dengan air apakah kita dapat menyucikan diri kita? Pesta-pesta penebusan apakah, permainan-permainan suci apakah yang perlu kita ciptakan? Bukankah kebesaran dari perbuatan ini terlalu besar bagi kita? Tidakkah seharusnya kita sendiri menjadi tuhan-tuhan semata-mata supaya layak akan hal itu [pembunuhan Tuhan]?
Nietzsche, Die fröhliche Wissenschaft
MATI
merupakan terhentinya aktivitas duniawi
bukti rasa sayang Tuhan pada seluruh makhluk ciptaannya di bumi
adalah anugerah yang tak tertandingi
perpisahan yang tak ingin terbayangi
hal yang paling ditakuti
mati, adalah pasti!


1 komentar:

Andi AF Studio said... at 14 January 2011 at 07:50

blogwalking.. :)

Post a Comment