Di Indonesia hanya ada dua pilihan. Menjadi idealis atau apatis. Saya sudah lama memutuskan bahwa saya harus menjadi idealis, sampai batas-batas sejauh-jauhnya. (Soe Hok Gie)
Tanpa ada keraguan
Menuju cita-cita penuh kesempurnaan
Petinggi-petinggi hatiku bilang,
Bukan itu kata Tuhanku
Meski anak menteri itu bersama
Meski anak beranak tahta disana
Aku seperti tertarik nilon disepanjang asahan
Disini begitu indah meski bukan surga
Disini tanpa kemelut yang berkabut kebohongan
Disini yang tegaklah setia dan pengkianat dibanjiri serapah Tuhan
Aku suka. Suasana keimanan.
Biarkan disini aku temui suami-suamimu yang tampan
Meskipun indah, namun tak diliputi kenyataan
Karena fantasi dan khayal akan ketuhanan lebih mudah mendominasi
Karena abad ini muaklah sudah soal negara-negara cuap-cuap berbangsa
Bagi mereka, idealisme adalah harga mati
Bagi saya, idealisme adalah cinta yang tergenggam manis tanpa jeratan
Idealisme untukmu mahasiswa
Idealisme untuk kepala negara
Idealisme untukmu Indonesia
Idealisme akan Pancasila
Idealisme untuk rakyatmu yang lupa
Idealisme yang pudar dijemari si kaya
Idealisme yang ditanya-tanya kaum papa
"MASIH ADA?"
0 komentar:
Post a Comment