UJIAN


"Bukan dengan mudah menyebutkan judul diatas tanpa ada hal yang mendasarinya"

Hingga dini aku mengerti,
Ujian tak selamanya soal-soal yang menjengkelkan

Hingga dini aku menyadari,
Ujian juga tak hanya gemuruh bencana alam yang memprihatinkan

Hingga dini aku mulai memahami
Bahwa ujian terberat adalah sebuah perpisahan

Kami terbiasa bersama, sekalipun dalam tawa mereka
ada tangisku dan dalam jerit mereka ada rintihku

Ujian yang melebihi 200 soal essay dalam pelajaran fisika :
Berpisah denganmu, Mama.
dan beliau. Papa.

Ini untuk kesekian kalinya aku menangis saat menulis
Berdoa sambil menulis
Menulis dengan tangis

Paduan emosi ini cukup membuat jengah, tapi Tuhan seraya menengadahkan dagu kami
Dan mereka turut bicara dalam hal ini,
Hingga merinding, bulu-bulu berdiri.
Mama, aku benci hari berlari.
Papa, marahi aku sekali lagi.

Bukan tak terbiasa ditinggal pergi,
Entah mengapa konteks disini berbeda sekali.

"Anak-anak kami, titipan ILLAHI, jaga diri dan harta kami, kami berdoa untuk kita, kami cepat kembali ke pertiwi dan melihat kalian lebih mandiri, kita kembali kesana dan bersama"



1 komentar:

novi@ja said... at 12 December 2010 at 07:58

Andai kau tau perpisahan untuk bertemu kembali adalah suatu kbahagiaan......tapi perpisahan untuk slamanya dan tak pertemu kembali adalah ksedihan yang luar biasa.

Post a Comment